Trafoarus (CT) adalah jenis trafo instrumen yang digunakan untuk mengurangi arus tinggi ke tingkat rendah untuk pengukuran dengan Ammeter normal, Trafo Ini digunakan untuk pengukuran arus tinggi di saluran listrik. Trafo arus adalah trafo step-up yang mengurangi arus tetapi meningkatkan tegangan, Trafo Ini mengurangi arus hingga beberapa ampere.

Adik-adik, materi fisika kita kali ini akan membahas tentang salah satu jenis transformator, yaitu transformator step up. Materi ini sendiri sering dipelajari oleh siswa SMP kelas 9 dan siswa SMA kelas 12. Sebagaimana yang diketahui, transformator atau trafo adalah komponen listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Untuk keperluan tersebut, maka transformator terbagi menjadi dua jenis, yaitu transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan dan transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan. Nah, transformator step up melakukan salah satu dari kedua fungsi tersebut, yakni menaikkan tegangan. Sementara itu, untuk menurunkan tegangan fungsinya dilakukan oleh transformator step down. Seperti apa sih jenis transformator penaik tegangan ini? Baiklah, berikut ini pembahasannya... Pengertian Transformator Step Up Apa itu transformator step up? Dalam dunia kelistrikan, transformator trafo step up adalah alat yang digunakan untuk menaikkan tegangan listrik bolak-balik AC sehingga tegangan yang dihasilkan lebih besar dari tegangan sumber. Tegangan sumber disebut dengan tegangan primer VP, sedangkan tegangan yang dihasilkan disebut dengan tegangan sekunder VS. Jadi, transformator step up akan menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar daripada tegangan primer. Secara umum, sebuah transformator terdiri atas Sebuah inti besi yang tak berujung pangkal yang terdiri dari beberapa lapis yang disekat satu sama lain. Dua buah kawat kumparan yang dililitkan pada inti besi tersebut, selanjutnya disebut lilitan primer dan lilitan sekunder. Kemampuan transformator step up untuk menaikkan tegangan didapat dari perbandingan antara jumlah lilitan primer dan lilitan sekundernya. Lilitan primer adalah lilitan yang terhubung dengan arus dan tegangan sumber tegangan primer, sedangkan lilitan sekunder adalah lilitan tempat keluarnya arus dan tegangan sekunder. Pada transformator step up, jumlah lilitan sekundernya lebih banyak daripada jumlah lilitan primernya. Transformator step up dapat dijumpai penggunaannya di jaringan-jaringan pembangkit listrik untuk menaikkan tegangan pada jalur transmisi. Untuk keperluan elektronika, transformator step up banyak dipasang pada rangkaian inverter, televisi, dan rangkaian yang memerlukan tegangan listrik tinggi lainnya. Ciri-Ciri Transformator Step Up Transformator step up bisa dikenali dari ciri-cirinya, antara lain Tegangan primer VP lebih kecil daripada tegangan sekunder VS atau VP IS. Sehingga, prinsip transformator step up adalah VP VP NP NP IP > IS atau IS < IP Cara Kerja Transformator Step Up Cara kerja transformator trafo step up mengikuti cara kerja transformator pada umumnya, yaitu berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dalam hukum Faraday. Induksi elektromagnetik menghasilkan tegangan atau beda potensial yang disebut gaya gerak listrik induksi. Jadi, ketika lilitan primer dihubungkan dengan tegangan input berupa arus bolak-balik, arus yang mengalir pada lilitan primer akan menginduksi inti besi transformator. Selanjutnya, di dalam inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet ini akan menginduksi lilitan sekunder sehingga pada ujung lilitan sekunder akan terdapat tegangan GGL induksi sesuai dengan hukum Faraday. Oleh karena ggl induksi berbanding lurus dengan jumlah lilitan, maka ggl induksi pada bagian sekunder lebih besar daripada ggl induksi pada bagian primer. Itulah sebabnya mengapa sehingga transformator step up bisa menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar daripada tegangan primer. Rumus Transformator Step Up Rumus transformator step up mengikuti rumus umum yang berlaku pada sebuah transformator, yaitu 1. Rumus Hubungan Tegangan dan Lilitan Hubungan antara tegangan dan jumlah lilitan transformator dirumuskan dengan persamaan matematis VP/VS = NP/NS 2. Rumus Hubungan Lilitan dan Kuat Arus Hubungan antara jumlah lilitan dan kuat arus listrik transformator dirumuskan dengan persamaan matematis 3. Rumus Hubungan Kuat Arus dan Tegangan Hubungan antara kuat arus listrik dan tegangan beda potensial transformator dirumuskan dengan persamaan matematis Keterangan VP = tegangan primer atau tegangan masukan volt VS = tegangan sekunder atau tegangan keluaran volt IP = arus primer A IS = arus sekunder A NP = jumlah lilitan sekunder NS = jumlah lilitan primer 4. Rumus Efisiensi Transformator Step Up Ρ Efisiensi transformator step up dirumuskan dengan persamaan matematis Ρ = VS . IS/VP . IP . 100% atau Ρ = NS . IS/NP . IP . 100% Keterangan Ρ = efisiensi transformator % Fungsi Transformator Step Up Secara umum, transformator step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik sehingga lebih besar dari tegangan sumber. Tujuan menaikkan tegangan listrik dari trafo step up adalah untuk menghasilkan tegangan listrik yang besarnya sesuai dengan kebutuhan peralatan. Karena fungsinya ini, maka transformator step up menjadi salah satu komponen penting dalam berbagai perangkat kelistrikan dan elektronika. Berikut ini beberapa di antaranya 1. Fungsi Transformator Step Up pada Pembangkit Listrik Sebelum dikirim, tegangan listrik yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan menggunakan transformator step up. Tujuannya adalah untuk menekan perubahan jumlah energi listrik yang berubah menjadi energi kalor selama proses pengiriman. 2. Fungsi Transformator Step Up pada Rangkaian Inverter Transformator step up juga berfungsi untuk menaikkan tegangan pada rangkaian inverter push-pull. Dengan transformator step up, inverter bisa menghasilkan tegangan listrik sesuai dengan besaran yang dibutuhkan. 3. Fungsi Transformator Step Up pada Televisi Televisi membutuhkan tegangan tinggi agar dapat menghasilkan gambar, khususnya pada televisi jenis tabung. Pada televisi tabung, gambar dihasilkan oleh sinar katode yang memerlukan tegangan tinggi agar bisa terpancar. Karena itulah, tegangan sumber perlu dinaikkan dengan transformator step up. Contoh Soal Transformator Step Up Berikut ini adalah beberapa contoh soal tentang transformator step up lengkap dengan pembahasannya Contoh Soal 1 Sebuah transformator mempunyai kumparan primer dan sekunder dengan jumlah lilitan masing-masing 400 dan Transformator tersebut dihubungkan dengan jaringan bertegangan arus bolak-balik 220 V. Tegangan keluarannya sebesar... Jawaban Diketahui NP = 400 NS = VP = 220 Volt Ditanyakan VS =...? Penyelesaian VP/VS = NP/NS 220/VS = 400/ VS = 220 . = V. Jadi, tegangan keluarannya sebesar volt. Contoh Soal 2 Sebuah transformator dengan tegangan primer 110 volt dan tegangan sekunder 220 volt mempunyai efisiensi 80%. Jika arus pada kumparan primer 5 A, maka arus sekundernya adalah... Jawaban Diketahui VP = 110 volt VS = 220 volt Ρ = 80% IP = 5 A Ditanyakan IS ..? Penyelesaian Ρ = VS . IS/VP . IP . 100% 80% = 220 . IS/110 . 5 . 100% 80%/100% = 220 . IS/550 0,8 = 220 . IS/550 IS = 0,8 . 550/220 = 2 A Jadi, arus sekundernya adalah 2 A. Kesimpulan Jadi, transformator step up step up transformer adalah trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan sehingga lebih besar dari tegangan sumber. Gimana adik-adik, udah paham kan materi transformator step up di atas? Jangan lupa lagi yah. Sekian dulu pembahasan kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Tujuanmenaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan

- fungsi, ciri-ciri, dan rumus transformator step upDalam bidang yang berhubungan dengan listrik, transformator step up adalah alat memiliki fungsi untuk menaikkan tegangan listrik bolak-balik AC sehingga tegangan yang dihasilkan menjadi lebih besar dari tegangan sumber. Sederhananya, transformator step up mampu menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar daripada tegangan Ciri-Ciri, dan Rumus Transformator Step UpSebelumnya masuk ke fungsi, ciri-ciri dan rumus transformator step up, kamu harus tahu dulu apa pengertian dari dikutip dari buku Mudah dan Aktif Belajar Fisika karya Dudi Indrajit 2007, transformator merupakan peralatan listrik yang bisa mengubah energi listrik menjadi bentuk energi lainnya. Adapun nilai dari tegangan listrik yang dihasilkan oleh transformator akan ditentukan seberapa besar kebutuhan energi listrik itu di transformator step up ternyata memiliki jumlah lilitan sekunder yang lebih banyak daripada jumlah lilitan primer. Hal inilah yang menyebabkan transformator step up mampu menaikkan tegangan. Umumnya transformator step up ini bisa kamu temukan di berbagai barang elektronika di rangkaian inverter, televisi maupun rangkaian yang membutuhkan tegangan listrik bagaimana ciri-ciri dari transformer step up ini?Ciri-Ciri Transformator Step UpTransformator step up memiliki tiga ciri, antara lainTegangan primer VP yang lebih kecil daripada tegangan sekundernya VS atau singkatnya VP Transformator Step UpRumus transformator step up tidak berbeda dengan rumus umum pada sebuah transformator, yaituRumus Hubungan Tegangan dan LilitanRumus Hubungan Lilitan dan Kuat ArusRumus Hubungan Kuat Arus dan TeganganVP = tegangan primer atau tegangan masukan voltVS = tegangan sekunder atau tegangan keluaran voltNP = jumlah lilitan sekunderNS = jumlah lilitan primerFungsi Transformator Step UpIlustrasi fungsi, ciri-ciri, dan rumus transformator step up. Sumber transformator step up yang utama tentu saja adalah untuk menaikkan tegangan listrik sehingga lebih besar dari tegangan sumber. Namun, ternyata ada beberapa fungsi yang perlu diketahui antara lain Ada di Pembangkit ListrikKalau disebutkan pembangkit listrik, pasti pada mengerti ya. Nah, di pembangkit listrik ini, transformator step up memiliki fungsi menaikkan tegangan listrik yang belum dikirimkan serta dihasilkan oleh generator pembangkit meminimalisir terjadinya perubahan dari jumlah energi listrik yang berubah menjadi energi kalor selama terjadinya prosedur transformator step up yang berikut adalah dalam menaikkan tegangan di rangkaian inverter push-pull. Di sini, inverter ternyata bisa menghasilkan tegangan listrik disesuaikan dengan elektronik seperti televisi memerlukan tegangan tinggi agar bisa menghasilkan gambar di layar kaca, apalagi untuk ukuran televisi tabung. Agar bisa menonton dengan nyaman tidak ada kendala saat tv dinyalakan maka tegangan dari sumber listrik rumah perlu untuk dinaikan dengan menggunakan transformator step penjelasan singkat mengenai fungsi, ciri-ciri, dan rumus transformator step up. Semoga penjelasan di atas cukup bisa dipahami. DNR

1Trafostep up (menaikkan tegangan) 2 Trafo step down (menurunkan tegangan) Di dalam penggunaan adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya amplifier atau speaker aktif.Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya digunakan untuk adaptor charger handphone. Di dalam penggunaan adaptor kita juga harus Tahukah Anda apa itu transformator atau trafo? Trafo memiliki fungsi yang sangat penting di bidang kelistrikan. Tentu saja karena dengan alat tersebut Anda bisa mengalihkan voltase sumber listrik. Berdasarkan fungsinya diketahui trafo step up dan step down, teknisi kelistrikan menggunakan trafo step up guna meninggikan voltase. Dan apabila hendak merendahkan besar tegangannya, maka memakai trafo step down. Tulisan ini akan mengulas secara lengkap tentang trafo step up dan step down. Termasuk perbedaan trafo step up dan step down, ciri-ciri, dan fungsinya. Mari simak beberapa penjelasan lengkapnya di bawah ini. Kenali Bagian – bagian Trafo Berikut Ini! bagian trafo Sebelum membahas lebih jauh tentang trafo, ada baiknya Anda mengenali bagian-bagian penyusunnya terlebih dahulu. Dengan begitu Anda akan mudah memahami apa itu trafo secara lebih utuh. Trafo step up dan step down adalah dua jenis trafo dengan fungsi berkebalikan. Mengapa bisa dikatakan demikian? Anda bisa mengetahuinya dari bagian-bagian trafo itu sendiri. Terdapat tiga bagian di dalam trafo yang memiliki fungsi tertentu. Katakanlah untuk beberapa komponen seperti berikut ini Kumparan Primer Kumparan Sekunder Inti Besi inti magnetik Perhatikan gambar trafo step up dan step down berikut ini agar lebih jelas. Lilitan berwarna merah pada gambar di atas yaitu kumparan primer Np. Bagian ini menjadi pintu masuk arus listrik Ip yang akan diubah besar tegangannya Vp. Kemudian, untuk lilitan yang berwarna biru merupakan kumparan sekunder Ns. Disini adalah tempat keluar bagi arus listrik Is. Lalu inti magnetik akan menjalankan fungsi sebagai jembatan aliran fluks magnetik. Dimana alurnya yakni berasal dari kumparan primer dan akan mengalir menuju kumparan sekunder. Trafo Step Up dan Step Down Melihat fungsi yang melekat pada trafo step up dan step down, sebetulnya kita sudah bisa menebak apa saja perbedaan sekaligus mengenali ciri-ciri trafo step up dan step down. Namun, agar lebih gamblang akan kami jabarkan lewat pembahasan berikut ini! Tegangan Tegangan yang masuk melalui trafo step up Vp lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil yang keluar Vs. Sedangkan tegangan yang masuk melalui step down Vp akan mempunnyai nilai yang lebih besar daripada hasil yang keluar Vs. Arus Listrik Arus listrik ini nantinya akan dialirkan melalui melalui dua tahap. Yakni melalui kumparan primer menuju kumparan sekunder. Yang menjadi catatan, besaran arus yang dialirkan ini umumnya juga mempunyai nilai berbeda. Arus listrik yang mengalir ke trafo step up memiliki besaran awal Ip lebih besar daripada arus listrik yang keluar Is. Sedangkan pada trafo step down justru akan berlaku sebaliknya Ip < Is. Kumparan Anda juga bisa membedakan jenis trafo berdasarkan banyak sedikitnya lilitan pada dua kumparan. Bisa dikatakan jumlah lilitan yang terdapat pada trafo step up mempunyai nilai yang lebih kecil pada kumparan primer. Misalnya saja jika dibandingkan dengan jumlah atau besaran pada kumparan sekundernya Np < Ns. Nah hal tersebut akan berlaku sebaliknya pada trafo step down. Dimana jumlah lilitan yang terdapat pada kumparan primer Np lebih banyak. Tentu jika dibandingan dengan jumlah lilitan yang ada pada kumparan sekunder Ns. Besar Tegangan Output Sudah disebutkan sebelumnya bahwa trafo step up untuk meningkatkan besar tegangan, sedangkan trafo step down untuk menurunkannya. Maka kita bisa memastikan trafo step up dapat menghasilkan tegangan dengan arus yang lebih tinggi dibandingkan step down. Untuk beberapa keperluan bahkan trafo jenis step up ini mampu menghasilkan tegangan lebih dari 220 V. Lain halnya dengan jenis trafo step down hanya mampu menghasilkan tegangan dengan besaran antara 5V – 110V. Ukuran Konduktor Trafo step up dan step down juga dibedakan berdasarkan ukuran konduktor atau kawat yang melilit pada kumparan. Ukuran konduktor pada trafo step up diketahui lebih besar di kumparan primer daripada kumparan sekunder. Sementara itu, kawat yang dililitkan pada trafo step down juga mempunyai ukuran yang tidak lebih besar daripada kawat yang terdapat pada kumparan sekunder. Penggunaan Seperti yang kami jelaskan sebelumnya bahwa trafo step up berfungsi untuk meningkatkan tegangan. Ini bisa kita temui pada transmisi energi listrik, mesin X-ray, inverter dan perangkat sejenisnya. Sementara itu, penggunaan trafo step down untuk menurunkan tegangan listrik. Contohnya saja untuk pemasangan perangkat alat elektronik seperti komputer, televisi, radio, dan lainnya. Fungsi Trafo Step Up dan Step Down Fungsi Trafo Step Up dan Step Down Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka sudah jelaskan kita temukan perbedaan fungsi trafo step up dan step down. Untuk memahami lebih jauh fungsi dari kedua trafo tersebut, coba simak contoh penerapan/pemanfaatan trafo step up dan stop down berikut ini. 1. Fungsi Trafo Step Up pada Transmisi Listrik Pada generator pembangkit listrik, trafo step up berperan dalam transmisi dan distribusi energi listrik. Fungsi tersebut serupa dengan yang dilakukan PLN saat meningkatkan tegangan listrik. Yang mana kemudian listrik akan dialirkan ke gardu induk. Transmisi listrik bertegangan besar menggunakan transformator akan lebih efisien. Hal ini dikarenakan apabila transmisi dilakukan tanpa trafo, maka dibutuhkan biaya yang besar. 2. Fungsi Trafo Step Down pada Alat Elektronik Contoh pemanfaatan trafo step down dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat kita memasang perangkat elektronik. Memasang trafo akan membuat tegangan listrik yang bisa mengalir ke alat atau perangkat elektronik menjadi semakin kecil. Biasanya pada rumah tangga memakai power supply yang didalamnya terdapat trafo step down. Power supply nantinya akan dipasang bersama perangkat eletronik. Misalnya seperti televisi, komputer, radio, dan lain-lain. Rumus Trafo Step Up dan Step Down Dengan mengetahui rumus trafo step up dan step down, kita bisa mengetahui tegangan, jumlah lilitan, dan arus listrik pada trafo. Berikut ini persamaan yang bisa Anda gunakan. Kemudian untuk mengetahui efisiensinya, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini. Contoh Soal Trafo Step Up dan Step Down Berikut ini contoh soal trafo step up dan step down untuk memperdalam pemahaman Anda tentang trafo. 1. Terdapat trafo step down dengan jumlah lilitan sebanyak 500 pada kumparan primer. Sedangkan pada kumparan sekunder terdapat 80 lilitan. Apabila arus listrik yang masuk membawa tegangan sebesar 300 Volt, maka berapakah besar tegangan yang dihasilkan? Pembahasan Cara menjawab soal di atas, yaitu dengan menggunakan rumus berikut. Diketahui Np = 500; Ns = 80; Vp = 300 Volt Penyelesaian 2. Diketahui sebuah trafo menghasilkan ukuran sebagai berikut. Vp = 100 Volt Ip = 2 mA Is = 50 mA Ns = 20 Berapakah besar tegangan sekunder Vs dan jumlah lilitan primernyaNp? Pembahasan Cara menjawab soal di atas, yaitu dengan menggunakan rumus berikut. Perhatikan penyelesaian berikut ini! a. Menghitung besar tegangan sekunder Vs. b. Menghitung jumlah lilitan primer Np. 3. Sebuah trafo step up mampu mengkonversi tegangan sebesar 20 V ke 200 V. Jika listri yang masuk membawa arus sebesar 1 A, berapakah besar arus listrik sekundernya? Pembahasan Diketahui Vp = 20 Volt; Vs = 200 Volt; Ip = 1 A Cara menjawab soal di atas, yaitu dengan menggunakan rumus berikut. Perhatikan penyelesaian berikut! Kesimpulan Demikian ulasan mengenai apa itu trafo step up dan step down yang bisa dipelajari. Supaya lebih paham secara mendalam, pahami juga cara kerja dari masing-masing komponen di dalamnya serta rumus matematika untuk perhitungannya. Semoga penjelasan di atas sudah cukup membantu, ya?

Jenistrafo step down adalah transformator yang sering digunakan untuk kebutuhan berbagai rangkaian listrik. Pengertian transformator step up dan cara kerjanya. Gambar Trafo Step Up Dan Step Down retorika Transformator penurun tegangan yg fungsinya menurunkan tegangan listrik yg lebih tinggi menjadi rendah sesuai kebutuhan. Jelaskan perbedaan

Jenis Dan Fungsi Trafo Step Up Step Down. Kali ini kita akan bahas tentang auto trafo, isolasi, ciri-ciri step up transformer maupun step down dan cara of Contents Show Ciri-ciri Trafo Step Up Dan Trafo Step DownFungsi Trafo Step Up Dan Step DownPrinsip Kerja Transformator Step UpCara Kerja Trafo Step UpFungsi Transformator Step UpFungsi Trafo Step Up Pada Transmisi ListrikVideo yang berhubungan Secara umum, kedua trafo tersebut dapat dibedakan menjadi jenis trafo auto dan trafo isolasi. Kedua jenis trafo ini memiliki konstruksi yang berbeda dalam menaikan tegangan maupun menurunkan tegangan. Trafo Step Up Dan Step Down Jenis Auto Jenis trafo ini memiliki 1 gulungan yang terhubung antara input dan output. Konstruksi demikian memiliki kelebihan dari segi penggunaan material kawat. Dengan daya yang sama, trafo ini mampu diproduksi dengan harga yang lebih murah. Trafo Step Up Dan Step Down Jenis Isolasi Jenis ini memiliki 2 buah spool atau kumparan yang saling menimpa atau bertumpuk. Jika dilakukan pengukuran, maka kedua kumparan tersebut secara fisik tidak berhubungan, sehingga disebut dengan isolasi atau terisolasi satu sama lain. Jenis ini memiliki konstruksi yang lebih aman karena dapat diputuskan arusnya di bagian output hanya dengan cara memutus salah satu terminal sumber listrik. Ciri-ciri Trafo Step Up Dan Trafo Step Down Ciri-ciri sebuah transformator step up atau down dapat diketahui dari label voltase. Baik jenis auto atau jenis isolasi dapat diketahui dengan mudah melalui tulisan spesifikasi di label. Jika sebuah trafo memiliki input 380v ke 220v, atau 220v ke 110, atau voltase input lebih tinggi dari voltase output, maka jenis ini dapat disebut dengan trafo step down. Sebaliknya jika sebuah trafo memiliki voltase kecil ke besar, maka dapat dipastikan trafo tersebut merupakan trafo step up. Fungsi Trafo Step Up Dan Step Down Tujuan pembuatan trafo jenis step up maupun step down pada dasarnya adalah untuk menemukan voltase yang sesuai dengan voltase dari sebuah peralatan. Sedangkan pemilihan jenis konstruksinya tertuju pada harga dan fitur keamanan yang akan dipasang pada panel atau rangkaian. Pada umunya masyarakat menganggap kedua jenis trafo stepup dan down dapat bekerja dalam 2 arah. Padahal sejak awal rancangan, trafo tersebut telah dirancang untuk bekerja satu arah dengan pertimbangan efisiensi. Trafo yang baik selalu dirancang dengan kapasitas input lebih besar dari output. Jika dibalik, maka akan terjadi kondisi dimana output akan lebih besar dari input. Hal ini menyebabkan trafo tersebut sulit untuk bertahan dalam waktu yang lama. Sumber Transformator Step Up merupakan trafo yang memiliki fungsi untuk menaikkan tegangan dari tegangan primer menjadi tegangan sekunder. Walau tegangan dinaikan akan tetapi frekuensi dan daya listrik akan tetap step up merupakan salah satu jenis dari trafo yang sering digunakan selain dari trafo step down yang mempunyai fungsi kebalikan dari step up yaitu untuk menurunkan menurut Bahasa, step up memiliki arti menaikkan atau meperbesar sehingga dari namanya kita sudah tahu fungsi trafo step up sederhana agar lebih jelas tentang bedanya trafo step up dan step down dapat dilihat dari gambar yang ada dibawah ini, perhatikan juga level dari lilitannya yaitu untuk mengetahui tegangan dari lilitan primer dan Kerja Transformator Step UpPrinsip dasar kerja transformator adalah Hukum Faraday tentang Induksi Elektromagnetik atau induksi timbal balik antara dua kumparan. Cara kerja trafo akan dijelaskan di bawah ini. Trafo terdiri dari dua lilitan terpisah yang ditempatkan di atas inti baja silikon yang dihubungkan dengan suplai AC disebut lilitan primer dan yang bebannya dihubungkan disebut lilitan sekunder seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Ia bekerja pada arus bolak – balik hanya karena fluks bolak-balik diperlukan untuk induksi timbal balik antara dua fisik, tidak ada sambungan listrik antara kedua lilitan tersebut, tetapi keduanya terhubung secara magnetis. Oleh karena itu, daya listrik ditransfer dari rangkaian primer ke rangkaian sekunder melalui induktansi timbal yang diinduksi pada lilitan primer dan sekunder bergantung pada laju perubahan hubungan fluks yaitu N dĪ• / dt.dĪ• / dt adalah perubahan fluks dan sama untuk lilitan primer dan sekunder. Ggl yang diinduksi E 1 pada lilitan primer sebanding dengan jumlah lilitan N 1 dari lilitan primer E 1 ∞ N 1 . Ggl yang diinduksi serupa pada lilitan sekunder sebanding dengan jumlah lilitan pada sisi sekunder. E 2 ∞ N 2 .Cara Kerja Trafo Step UpCara kerja dari trafo step up sama halnya dengan step down, nah untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut iniSumber yang akan dihasilkan pada lilitan sekunder tergantung pada besaran arus dan tegangan lilitan primer dan tentunya jumlah lilitan primer dan sekunder, terdapat rumus dalam menghitung sebuah tegangan trafo yang dapat anda lihat sebagai berikut iniDimana Vp = Tegangan bagian primer dalam satuanVoltVs = Tegangan bagian sekunder dalam satuan VoltNp = Jumlah lilitan primerNs = Jumlah lilitan sekunderIp = Besaran arus bagian primer/ input dalam AmpereIs = Besaran arus bagian sekunder/ output dalam AmpereDengan mengetahui rumus tersebut maka cara kerja dari trafo step up yaitu dengan memperbesar rasio lilitan primer dan sekunder, maka bisa didapatkan bahwa lilitan sekunder harus lebih banyak daripada lilitan primernya sehingga berbentuk seperti gambar dibawah iniSumber dengan tegangan keluaran sekunder lebih besar dari tegangan masukan primer disebut transformator step-up. Trafo step-up menurunkan arus keluaran untuk menjaga daya masukan dan keluaran sistem tetap sebagai trafo step-up yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. E 1 dan E 2 adalah tegangan, dan T 1 dan T 2 adalah jumlah lilitan pada lilitan primer dan sekunder Jumlah lilitan pada trafo sekunder lebih besar dari pada primer yaitu T 2 > T 1. Dengan demikian rasio putar tegangan pada trafo step up adalah 1 2. Gulungan primer transformator step-up terdiri dari kawat tembaga berinsulasi tebal karena arus dengan magnitudo rendah mengalir Transformator Step UpPada dasarnya fungsi dari transformator yaitu mengubah level tegangan dari level tertentu ke level yang sudah ditentukan atau diinginkan, Transformator Step Up digunakan untuk mengubah level tegangan menjadi lebih Trafo Step Up Pada Transmisi ListrikDi dunia kelistrikan transformator step up memiliki fungsi untuk distribusi dan transmisi listrik PLN ke berbagai lokasi yang jauh. Menurut teori, dalam mengalirkan listrik yang besar dalam Megawatt Jutaan Watt sangat diperlukan sebuah penghantar yaitu sebuah kabel tembaga yang memiliki ukuran besar ukuran kabel maka semakin besar juga biaya yang akan dikeluarkan untuk menghantarkan listrik tersebutMaka dari itulah digunakanlah jenis arus AC bolak balik karena dengan penggunaan trafo maka distribusi arus listrik akan menjadi lebih efektif, semakin kecl arus listriknya maka akan semakin kecil juga kabel tembaga yang diperlukan, akan tetapi memiliki resiko tegangannya harus dinaikkan. Hal ini sama dengan rumus daya listrik yaitu sebagai berikut P = V x I Dimana P merupakan daya satuan dalam watt, V merupakan tegangan satuan dalam volt sedangkan I merupakan arus listrik satuan dalam Ampere.Daya listrik merupakan suatu energy yang bersifat kekal, dengan mengesampingkan nilai kehilangan daya maka listrik merupakan energy yang masuk pada coil primer dan akan sama dengan energi yang dikeluarkan dari coil sobat belum memahami keterkaitan rumus diatas dengan fungsi trafo step up maka mari lakukan sedikit perhitungan matematikaJika anda belum terlalu paham tentang rumus trafo step up maka akan kami berikan contoh perhitungannyaContohnya perusahaan A memiliki daya listrik sebesar 10000 Watt yang akan dialirkan ke penghantar listrik gedung, agar lebih mudahnya dalam bentuk rumus misalnya kita memasukan tegangan 200 volt, maka nilai arus listrik yang akan dihantarkan sesuai dengan rumus daya listrik yaitu1000 Watt = 200 Volt . X Maka nilai X adalah 1000 dibagi dengan 200 yaitu 50, sehingga arus listrik memiliki nilai 5 AmpereDalam mentransmisikan arus besar hingga 50 Ampere pastinya diperlukan kabel tembaga besar bukan ? Maka sebuah solusi yang akan efektif yaitu dengan menurunkan arus listriknya misalnya anda ingin menyesuaikannya agar ukuran kabel tembaga dapat dialirkan dengan kapasitas arus 5 Ampere, maka jika dimasukkan ke rumus akan menjadi10000 Watt = X . 5 Yang mana angka 5 mewakilkan nilai ampere yang diingkan, untuk mendapatkan nilai X yang merupakan tegangan maka nilai X adalah 10000 dibagi dengan 5 sehingga nilai X adalah 2000 VoltDapat dilihat dari perbedaan perhitungan tersebut, bahwasanya listrik dapat didistribusikan dengan daya yang besar akan tetapi menggunakan arus yang keci dengan resiko yaitu menaikkan tegangan menjadi lebih kenapa sangat diperlukan SUTET Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi yang digunakan untuk transmisi daya listrik dari PLN untuk jarak yang jauh sehingga tegangannya dapat mencapai ratusan dari trafo step up bukan hanya digunakan untuk listrik jarak jauh saja, akan tetapi juga dapat digunakan untuk peralatan yang kita gunakan setiap harinya contohnya untuk menaikan tegangan pada Microwave dan menaikan tegangan pada UPS. Tujuanmenurunkan tegangan listrik oleh trafo step down adalah agar besar tegangan listrik yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan peralatan. Trafo step down jenis transformator yang kedua adalah trafo step down. PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENISJENIS TRANSFORMATOR Tegangan primer lebih besar dari tegangan sekunder , hal ini dapat dilihat Transformator atau yang biasa disebut trafo mempunyai beberapa jenis, salah satunya adalah trafo step up. Untuk dapat memahami tentang perbedaan tersebut, memahami ciri trafo step up menjadi kunci utamanya. Seperti diketahui, trafo ini menjadi komponen penting dalam rangkaian elektronika. Oleh karena itu, kesalahan dalam menggunakan jenis trafo bisa menyebabkan masalah pada rangkaian yang disusun. Lalu, apa sajakah ciri yang terdapat pada trafo jenis step up tersebut? Untuk lebih jelas dan paham tentang ciri dari trafo tersebut, Anda dapat melihatnya pada penjelasan berikut ini. Apa Itu Trafo Step Up? Secara umum, transformator dibagi ke dalam dua jenis, yakni trafo step up dan trafo step down. Kedua jenis tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kegunaan masing-masing di dalam suatu rangkaian elektronika. Lantas, apakah yang dimaksud dengan trafo step up tersebut? Bagi yang belum tahu, trafo step up adalah alat untuk menaikan tegangan AC atau bolak balik sehingga besar tegangan yang dihasilkan akan lebih besar dibandingkan tegangan dari sumber. Dalam penerapannya di rangkaian elektronika, tegangan sumber umumnya disebut sebagai tegangan primer VP. Sementara itu, untuk tegangan yang dihasilkan dikenal dengan nama tegangan sekunder VS. Dari pernyataan yang telah disebutkan sebelumnya bisa dikatakan bahwa fungsi transformator step up adalah untuk menghasilkan besar tegangan sekunder yang lebih besar dibandingkan tegangan primer. Sementara untuk komposisi dari transformatornya, kurang lebih seperti berikut. Inti besi yang tidak memiliki ujung pangkal terdiri dari lapisan yang diberikan sekat antar lapisannya. Kawat kumparan dua buah yang dililitkan di bagian inti besi. Lilitan tersebut nantinya akan disebut dengan lilitan primer dan juga lilitan sekunder. Seperti halnya pada jenis komponen elektronika lainnya, trafo step up ini juga mempunyai ciri khusus yang dapat membedakannya dengan jenis trafo yang lain. Lebih jelasnya lagi, ciri dari trafo step up adalah sebagai berikut. Tegangan primer VP lebih kecil jika dibandingkan dengan tegangan sekunder VS, VP IS Berdasarkan ciri yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan terdapat beberapa prinsip pada transformator. Untuk memudahkan dalam memahami, berikut ini merupakan ciri dari transformator step up dalam penulisan yang lebih sederhana. VP VP NP NP IP > IS atau IS < IP Dengan melihat dan memahami ciri-ciri transformator step up, Anda tentu akan lebih mudah untuk mengenali trafo ini. Untuk selanjutnya, trafo step up tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika yang diinginkan. Cara Kerja Trafo Step Up Sebelumnya telah dijelaskan tentang berbagai ciri trafo step up yang bisa Anda pahami. Untuk berikutnya, akan lebih lengkap lagi jika Anda mencari tahu tentang bagaimana cara kerja dari trafo tersebut pada kebutuhan elektronika. Cara kerja dari trafo step up ini kurang lebih tidak jauh berbeda dengan transformator yang lainnya, yakni menggunakan prinsip induksi elektromagnetik yang terdapat di hukum Faraday. Induksi tersebut nanti akan menghasilkan beda tegangan atau disebut dengan gaya gerak listrik induksi. Jadi, pada saat lilitan primer disambungkan ke tegangan input arus bolak-balik, arus di lilitan primer tersebut akan membuat inti besi trafo mengalami induksi. Berikutnya, pada inti besi akan mengalir flux magnet yang akan menginduksi ke lilitan sekunder. Akibat dari aktivitas tersebut, ujung lilitan sekunder akan mempunyai tegangan GGL Induksi sesuai yang tertera di dalam hukum Faraday. Dikarenakan GGL Induksi berbanding lurus jumlah lilitan, maka pada bagian sekunder GGL induksinya lebih besar dibanding bagian primer. Berdasarkan penjelasan tersebut, bisa terlihat alasan mengapa di trafo step up ini tegangan sekunder yang dihasilkan lebih besar dibandingkan tegangan primer. Jadi, kurang lebih seperti itulah cara kerja dari trafo step up ini. Rumus Pada Trafo Step Up Tidak berbeda dengan cara kerjanya, di bagian rumus pada trafo step up ini juga tidak jauh berbeda dengan trafo pada umumnya. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini adalah berbagai rumus yang digunakan pada trafo step up. 1. Rumus Tegangan Dengan Lilitan Trafo Pertama, ada rumus yang terbentuk dari hubungan antara besar tegangan dengan lilitan kawat di trafo. Untuk rumus dari hubungan kedua komponen tersebut adalah sebagai berikut. VP / VS = NP / NS 2. Rumus Lilitan Kawat Dengan Kuat Arus Trafo Berikutnya, ada juga rumus yang berkaitan dengan lilitan kawat dan juga kuat arus trafo. Secara matematis, perumusan dari hubungan kedua komponen tersebut adalah berikut. IS / IP = NP / NS 3. Rumus Kuat Arus Dengan Tegangan Selanjutnya, ada juga rumus antara kuat arus dengan besar tegangan di trafo step up. Untuk perumusan dari hubungan arus dan juga tegangan pada trafo tersebut adalah sebagai berikut. VP / VS = IS / IP Untuk keterangan dari variabel pada rumus di atas adalah berikut ini. VP = tegangan primer volt VS = tegangan sekunder volt IP = arus primer A IS = arus sekunder A NP = jumlah lilitan sekunder NS = jumlah lilitan primer 4. Rumus Efisiensi pada Trafo Step up Ρ Berikut adalah rumus dari efisiensi trafo step up Ρ = atau Ρ = Keterangan rumus Ρ = efisiensi transformator % Fungsi Trafo Step Up Setelah mengenal ciri trafo step up beserta dengan rumusnya, selanjutnya akan diberikan informasi tentang fungsi dari trafo tersebut. Seperti diketahui, secara umum trafo ini mempunyai fungsi untuk menaikkan besar tegangan. Alasan dari menaikkan besar tegangan tersebut adalah agar tegangan listrik bisa sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Berdasarkan fungsi tersebut, trafo step up ini mempunyai peranan penting dalam rangkaian kelistrikan ataupun elektronika. Berdasarkan ciri transformator step up yang telah dibahas sebelumnya, berikut adalah contoh beberapa penerapan dari trafo tersebut. 1. Pembangkit Listrik Pada pembangkit listrik, sebelum proses pengiriman arus, terlebih dahulu tegangan listrik dari generator pembangkit listrik akan dinaikkan. Nah, untuk menaikkan besar dari tegangan tersebut digunakan bantuan transformator step up. 2. Rangkaian Inverter Pada rangkaian inverter push-pull, trafo step up digunakan untuk menaikkan besar tegangan rangkaian inverter. Hal itu akan membuat inverter bisa memproduksi tegangan listrik sesuai keperluannya. 3. Televisi Untuk bisa menampilkan gambar, televisi membutuhkan tegangan yang tinggi, terutama untuk jenis tv tabung. Nah, fungsi transformator step up pada rangkaian elektronika tv tersebut adalah untuk menaikkan besar tegangannya. Itu tadi berbagai ciri trafo step up dan juga berbagai informasi lain yang terkait. Berdasarkan ulasan di atas bisa dilihat bahwa peran dari trafo step up ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tegangan suatu rangkaian elektronika atau kelistrikan.
Lilitanprimer dan sekunder di dalam trafo isolasi jumlahnya sama. Sebab, prinsip kerjanya yang bertujuan mengisolasi tegangan tanpa menaikkan atau menurunkan tegangan. Sementara tipe step up atau step down jumlah kumparan primer dan sekunder berbeda. Transformator tidak mempunyai hubungan listrik antara primer dan sekunder.
Pengertian trafo – Apakah grameds sudah pernah mendengar apa itu trafo? Trafo atau transformator adalah komponen yang memiliki peran yang cukup penting dalam proses pendistribusian yang terjadi pada tenaga listrik. Peran utama dari trafo adalah untuk menaikkan listrik yang sumbernya dari PLN hingga di angka ratusan kilo satuan volt untuk di distribusikan. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai trafo secara lengkap mulai dari pengertian, fungsi hingga jenis jenisnya. Jadi, simak ulasannya sampai habis, Grameds. Pengertian TrafoFungsi TransformatorKarakteristik TransformatorKegunaan TransformatorPrinsip Kerja TransformatorKomponen Transformator1. Kumaran Primer Np2. Kumparan Sekunder NsBerbagai Klasifikasi Transformator1. Berdasarkan Level Tegangan2. Berdasarkan Media Inti yang Digunakan3. Berdasarkan Susunan Gulungan4. Berdasarkan Lokasi PemasanganJenis-Jenis TransformatorTrafo Step UpTrafo Step DownTrafo Satu FasaTransformator Tiga FasaTransformator DayaTransformator DistribusiTransformator Pengukuran atau InstrumenTransformator ArusTransformator IsolasiTransformator PotensialTransformator Inti UdaraTransformator Inti BesiTransformator Inti FeritTransformator Inti ToroidalTransformator OtomatisTransformator GroundingPenutupBuku TerkaitMateri Terkait FisikaKategori Ilmu BiologiMateri IPA Sumber Pixabay Transformator atau trafo adalah peralatan listrik yang mengubah bentuk energi listrik menjadi suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik. Pada umumnya, transformator berbentuk kumparan dari kawat yang dililitkan pada suatu inti besi. Selain itu, terdapat dua jenis kumparan, kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer adalah lilitan pada satu sisi inti besi dan menjadi tempat masuknya arus listrik. Sementara itu, kumparan sekunder adalah lilitan sisi lainnya dari inti besi dan menjadi tempat keluar masuknya arus listrik. Fungsi Transformator Fungsi dari transformator adalah mengubah besaran listrik suatu rangkain. Adapun besaran utama yang diubah oleh sebuah transformator adalah tegangan. Transformator berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan listrik. Transformator atau trafo step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik. Adapun transformator atau trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Karakteristik Transformator Untuk lebih mudah dalam memahami trafo, maka kamu juga perlu mengetahui karakteristik transformator. Semua transformator memiliki karakteristik seperti Frekuensi daya input dan output adalah sama Semua trafo menggunakan hukum induksi elektromagnetik Kumparan primer dan sekunder tidak memiliki sambungan listrik kecuali untuk trafo otomatis. Perpindahan daya terjadi melalui fluks magnet. Tidak ada bagian yang bergerak diperlukan untuk mentransfer energi, sehingga tidak ada gesekan atau kerugian seperti perangkat listrik lainnya. Kegunaan Transformator Setelah membahas tentang karakteristik transformator, maka pembahasan selanjutnya adalah kegunaan transformator. Kegunaan utama di transformator listrik, antara lain Transformator step down digunakan pada rangkaian penyearah, rangkaian pengisi daya baterai, TV, amplifier, dan sebagainya. Transformer step up digunakan dalam stabilisator, kontrol industri, mesin berat, dan lain-lain Trafo isolasi digunakan dalam rangkaian elektronika daya, sistem kontrol industri, dan lain-lain. Trafo arus dan tegangan digunakan dalam alat ukur, panel kontrol listrik, sistem otomasi, dan sebagainya. Trafo audio digunakan dalam rangkaian penguat, rangkaian penyeimbang, dan sebagainya. Prinsip Kerja Transformator Sumber Pixabay Cara kerja transformator didasarkan oleh prinsip induksi elektromagnetik. Trafo menggunakan kumparan kawat yang jika dialiri arus bolak balik, maka akan menciptakan induksi elektromagnetik. Artinya, arus listrik pada kawat melingkar menghasilkan medan magnet. Inti besi atau tempat melilitnya kumparan kawat akan meningkatkan medan magnet yang dihasilkan dari induksi. Arus listrik AC yang bolak-balik menghasilkan fluks yang terus berubah. Fluks bolak-balik ini dapat mempengaruhi kumparan sekunder dan menghasilkan gaya gerak listrik juga arus listrik. Transformator dapat menaikkan atau menurunkan tegangan listrik tergantung pada jumlah lilitan kawatnya. Untuk menaikkan tegangan maka jumlah lilitan primer atau trafo harus lebih sedikit dari jumlah lilitan sekundernya. Sedangkan jika ingin menurunkan tegangan maka jumlah lilitan primer trafo harus lebih banyak dari jumlah lilitan sekundernya. Komponen Transformator Sumber Pixabay Setelah mengetahui cara kerja transformator, maka kita juga perlu mengetahui komponen atau bagian-bagian dari transformator itu sendiri. Komponen utama trafo terdiri dari tiga bagian penting yaitu 1. Kumaran Primer Np Kumparan primer merupakan kumparan atau lilitan trafo yang dihubungkan ke input power supply. Pada transformator step down, kumparan primer memiliki banyak kumparan daripada sekunder trafo, tetapi ketebalannya lebih kecil daripada kumparan sekunder. Dalam transformator step up, kumparan primer memiliki lebih sedikit kumparan daripada kumparan sekunder tetapi ketebalannya lebih dari kumparan sekunder. 2. Kumparan Sekunder Ns Kumparan sekunder adalah kumparan yang akan dihubungkan ke beban. Pada trafo step down kumparan sekunder memiliki lilitan yang lebih sedikit daripada kumparan primer tetapi memiliki ketebalan yang lebih banyak. Pada trafo step up, lilitan sekunder memiliki banyak lilitan daripada belitan primer tetapi memiliki ketebalan yang lebih sedikit. 3. Inti Besi Inti Magnetik Inti besi adalah dimana kumparan primer dan sekunder trafo terluka wounded. Fungsi trafo adalah untuk mengantarkan fluks magnet dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Sifat inti transformator adalah keengganan rendah low reluctance dan resistansi tinggi high resistance. Umumnya, semua inti trafo dibuat dengan laminasi untuk menghilangkan rugi arus. Berbagai Klasifikasi Transformator Transformator digunakan di berbagai bidang seperti jaringan pembangkit listrik, sektor distribusi, transmisi dan konsumsi energi listrik. Berikut ini adalah berbagai jenis transformator berdasarkan faktor-faktor. 1. Berdasarkan Level Tegangan Jenis trafo listrik yang umum digunakan, tergantung pada tegangannya, diklasifikasikan sebagai Trafo set up dan trafo set down. 2. Berdasarkan Media Inti yang Digunakan Berbagai jenis inti yang digunakan dalam sebuah transformator adalah transformator inti udara dan transformator inti besi. 3. Berdasarkan Susunan Gulungan Jenis trafo listrik berdasarkan susunan gulungannya, diklasifikasikan sebagai autotransformer atau transformator otomatis. 4. Berdasarkan Lokasi Pemasangan Jenis transformator listrik berdasarkan lokasi instalasinya, diklasifikasikan sebagai transformator daya, transformator distribusi, transformator pengukuran dan transformator proteksi. Jenis-Jenis Transformator Sumber Trafo Step Up Jenis transformator yang berfungsi untuk meningkatkan level tegangan AC atau menaikan dari taraf rendah menuju ke taraf yang lebih tinggi. Tegangan ini dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak lilitan pada kumparan sekundernya, sehingga jumlah lilitan kumparan sekunder lebih transformator step up ini digunakan sebagai penghubung trafo generator menuju grid yang ada di dalam tegangan listrik. Trafo Step Down Jenis transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik adalah transformator step down. Trafo step down memiliki fungsi untuk menurunkan taraf level tegangan AC dari tinggi ke rendah. Hal ini dapat digunakan pada peralatan rumah tangga. Contohnya, dalam menurunkan taraf tegangan listrik dari PLN yang sebesar 220V menjadi taraf tegangan yang dapat disesuaikan dengan peralatan elektronik yang ada di rumah-rumah penduduk. Trafo Satu Fasa Jenis transformer ini adalah daya yang menggunakan arus bolak-balik satu fasa yang artinya bergantung pada siklus tegangan yang beroperasi dalam satu fasa waktu yang terintegrasi. Pada variasi frekuensi dan level tegangan yang konstan, transformator mentransfer daya AC dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya. Trafo satu fasa ini memiliki dua jenis kumparan, kumparan primer yang diberikan suplai AC dan kumparan sekunder yang dihubungkan dengan beban. Trafo listrik digunakan untuk inverter domestik dan untuk power supply di daerah non perkotaan. Transformator Tiga Fasa Transformator ini digunakan untuk mengubah tegangan sistem elektronik dengan arus listrik tiga tersedia dalam berbagai konfigurasi seperti start-start delta-delta, star-delta, dan delta-start. Trafo ini digunakan untuk membangkitkan listrik dan mendistribusikannya sesuai dengan penggunaan daya. Karena trafo tiga fasa memiliki tiga set kumparan, kumparan primer dan sekunder akan digabungkan untuk membentuk satu unit lengkap dalam konfigurasi start atau delta. Transformator Daya Transformator daya digunakan untuk mengubah daya dari satu rangkaian ke rangkaian lain tanpa mengubah biasanya berukuran besar dan tidak memiliki bagian yang berputar atau bergerak. Trafo bekerja berdasarkan prinsip induksi timbal balik dan membutuhkan suplai AC. Biasanya rating trafo adalah sekitar 400 kv, 200 kv, 110 kv, 66 kv, 33 kv. Trafo daya mengubah tegangan untuk arus dalam rangkaian, sementara tidak mempengaruhi daya listrik total. Maka dari itu dibutuhkan listrik tegangan tinggi dengan arus yang kecil dan mengubahnya menjadi listrik bertegangan rendah dengan arus yang besar. Trafo daya ini biasanya terlihat pada jaringan listrik yang umumnya digunakan untuk tujuan transmisi beban berat. Transformator Distribusi Trafo distribusi menyedikan perubahan tegangan terakhir dalam sistem distribusi tenaga listrik. Trafo distribusi seperti trafo step down yang mengubah tegangan jaringan tinggi menjadi tegangan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Trafo ini biasanya memiliki rating yang rendah seperti 11 kv, 6,6 kv, 3,3 kv, 440 V dan 230 V. Trafo ini berukuran kecil serta besar dan memiliki rating kurang dari 200 MVA. Trafo distribusi biasanya terletak di drop layanan, dimana kabel mengalir dari tiang listrik ke tempat pelanggan. Transformator Pengukuran atau Instrumen Trafo instrumen adalah perangkat yang memiliki akurasi yang cukup tinggi yang digunakan untuk mengubah level tegangan arus. Jenis trafo ini digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, frekuensi, dan faktor daya. Selain itu, trafo instrumen memiliki relay untuk melindungi sistem tenaga listrik. Transformator Arus Trafo ini biasanya digunakan untuk mengurangi atau mengalihkan arus bolak-balik AC. Trafo ini menghasilkan arus pada kumparan sekundernya. Sementara itu sebanding dengan arus pada kumparan primernya. Ketik arus terlalu tinggi dan diterapkan langsung ke alat pengukur, trafo arus membantu untuk mengubah arus tinggi dalam rangkaian ke nilai yang diperlukan. Trafo arus adalah unit pendeteksi arus dari sistem tenaga dan digunakan di stasiun distribusi, gardu listrik dan produksi industri. Transformator Isolasi Transformator isolasi digunakan untuk mentransfer daya listrik dari arus bolak-balik sambil mengisolasi perangkat bertenaga untuk alasan keamanan. Trafo isolasi dapat memberikan isolasi galvanik yang berarti tidak ada jalur konduksi antara sumber dan beban. Trafo isolasi dapat beroperasi sebagai sumber transformator step up atau step down dan memiliki rasio putaran 1 1, yang berarti bahwa tegangan primer dan sekunder adalah sama. Isolasi pada trafo digunakan untuk melindungi terhadap sengatan listrik dan untuk menekan noise listrik di peralatan sensitif. Trafo isolasi digunakan di komputer, alat instrumen atau perangkat elektronik daya. Transformator Potensial Trafo potensial atau trafo tegangan biasanya digunakan untuk menurunkan level tegangan. Transformator ini tidak dapat digunakan untuk memasok daya alami ke beban dan digunakan dengan voltmeter, wattmeter, pengukur frekuensi, pemutus sirkuit, dll. Kumparan primer terhubung ke rangkaian tegangan tinggi dan kumparan sekunder terhubung ke peralatan atau rangkaian lainnya. Transformator Inti Udara Pada transformator ini, baik kumparan primer dan sekunder diatur pada strip non magnetik. Trafo ini memiliki hubungan fluks di kedua kumparan melalui udara. Induktansi timbal balik di inti udara rendah yang berarti keengganan untuk diberikan pada fluks yang dihasilkan tinggi di media udara. Perangkat elektronik yang lebih kecil menggunakan transformator inti udara yang didasarkan pada kumparan antena. Trafo inti udara biasanya digunakan pada perangkat komunikasi karena tidak memiliki inti yang membuatnya ideal untuk perangkat portabel. Trafo ini biasanya terletak di sistem transmisi radio. Transformator Inti Besi Trafo inti besi terdapat kumparan primer dan sekunder yang dipasang pada beberapa pelat besi lunak yang menyediakan koneksi ideal ke fluks. Jika dibandingkan dengan trafo inti udara, trafo ini menawarkan lebih sedikit keengganan terhadap fluks penghubung karena sifat konduktif dan magnetik besi. Trafo inti besi digunakan untuk membatasi dan mengarahkan perangkat magnetik seperti motor listrik, generator, induktor hal ini karena trafo memiliki kemampuan permeabilitas magnetik yang tinggi. kamu bisa mendapatkan trafo ini di pasaran dengan mudah tergantung dengan jenis dan ukurannya. Transformator Inti Ferit Trafo ini menggunakan inti magnet yang terbuat dari ferit dimana kumparan transformator daya dan bagian lainnya dibuat. Inti ferit memiliki permeabilitas magnetik yang tinggi, sehingga digunakan dalam aplikasi frekuensi tinggi seperti power supply switching. Hal ini karena trafo ini memberikan kerugian rendah pada frekuensi tinggi, sehingga mereka digunakan secara luas di inti transformator RF. Transformator inti ferit juga tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk tergantung pada kebutuhan aplikasi. Transformator Inti Toroidal Trafo inti toroidal menggunakan inti magnet yang bentuknya hampir menyerupai cincin atau donat yang disebut toroidal. trafo inti terdiri dari inti magnet berbentuk cincin melingkar dari bahan feromagnetik dimana kawat dililitkan. Karena desain bawaannya, maka kebocoran induktansi sangat rendah dan memberikan induktansi yang sangat tinggi. Trafo ini biasanya digunakan pada rangkaian elektronika seperti power supply, inverter, dan amplifier. Transformator Otomatis Jenis trafo ini menggunakan kumpuran umum untuk belitan primer dan sekunder. Kumpuran autotransformer memiliki tiga tap dimana sambungan listrik dibuat. Autotransformator ini memiliki kelebihan seperti ukurannya yang lebih kecil, lebih ringan dan lebih murah daripada transformator biasa. Namun, trafo ini memiliki kekurangan yaitu tidak dapat memberikan isolasi listrik antara rangkaian primer dan sekunder. kemudian juga bisa terjadi kebocoran yang lebih rendah, kerugian yang lebih rendah dan peningkatan rating VA untuk ukuran dan massa tertentu. Transformator Grounding Transformator adalah jenis trafo sistem terhubung delta yang digunakan untuk menyediakan jalur ground atau netral dalam sistem tenaga listrik tiga fasa. Hal ini dapat membantu mengurangi transien tegangan ketika terjadi gangguan ground. Trafo grounding adalah bagian dari sistem pembumian jaringan yang memungkinkan sistem tiga fasa untuk menyesuaikan beban fasa ke netral dengan menyediakan jalur balik untuk arus ke netral. Trafo ini biasanya mencakup trafo kumparan tunggal dengan desain belitan zigzag. Penutup Nah grameds itulah penjelasan mengenai pengertian trafo serta penjelasan lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa transformator adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikan dan menurunkan tegangan listrik dan banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik. Jika Grameds tertarik dengan buku elektronik atau buku lainnya, maka Grameds bisa mencari tahu lebih lanjut dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia menyediakan buku-buku untuk memperkaya wawasan, sehingga Grameds bisa memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Christin Devina Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
1) Transformator step up, jika Ns > Np berfungsi untuk menaikkan. tegangan. (2) Transformator step down, berfungsi untuk menurunkan tegangan. sumber dengan ciri V s V p , N s N p , dan I s > I p . 4) Konsep Cara Menghitung Efisiensi Transformator. Kenyataan menunjukkan bahwa pada transformator selalu ada. daya yang hilang. – Ada berbagai perangkat elektronika di dunia. Salah satu yang paling sering digunakan manusia adalah transformator. Apa yang dimaksud dengan transformator? Berikut adalah penjelasannya! Pengertian transformator Transformator adalah suatu perangkat elektronik yang kerap disebut sebagai trafo. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, transformator adalah alat yang memindahkan energi listrik dari suatu rangkaian arus bolak-balik ke rangkaian lainnya dengan menaikkan atau menurunkan berbentuk kumparan dari kawat yang dililitkan pada suatu inti besi. Terdapat dua jenis kumparan, kumparan primer dan kumparan sekunder Kumparan primer adalah lilitan pada satu sisi inti besi dan menjadi tempat masuknya arus listrik. Sedangkan kumparan sekunder adalah lilitan sisi lainnya dari inti besi dan menjadi tempat keluarnya arus listrik. Baca juga Penerapan Induksi Magnetik pada Trafo Fungsi transformator Fungsi transformator adalah mengubah besaran listrik suatu rangkaian. Besaran utama yang diubah oleh sebuah transformator adalah tegangan. Transformator berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan listrik. Transformator atau trafo step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik. Adapun, transformator atau trafo step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Transformator step up dan step down digunakan untuk mengubah tegangan di beberapa titik dalam sistem distribusi tenaga kerja transformator Cara kerja transformator didasarkan oleh prinsi induksi elektromagnetik. Trafo menggunakan kumparan kawat, yang jika dialiri arus bolak-balik maka akan menciptakan induksi elektromagnetik. Artinya, arus listrik pada kawat melingkar menghasilkan medan magnet. Dilansir dari BBC, inti besi tempat melilitnya kumparan kawat meningkatkan medan magnet yang dihasilkan dari induksi. Arus listrik AC yang bolak-balik menghasilkan fluks yang terus berubah. Baca juga Penggunaan Persamaan Efisiensi Trafo untuk Mencari Kuat Arus Primer Dilansir dari Circuit Today, fluks bolak-balik tersebut memengaruhi kumparan sekunder dan menghasilkan gaya gerak listrik juga arus listrik yang dijelaskan oleh Hukum Faraday. Transformator dapat menaikkan atau menurunkan tegangan bergantung dengan jumlah lilitan kawatnya. Untuk menaikkan tegangan, jumlah lilitan primer trafo harus lebih sedikit dari jumlah lilitan sekundernya. Sedangkan, jika ingin menurunkan tegangan maka jumlah lilitan primer trafo harus lebih banyak dari jumlah lilitan sekundernya. Berdasarkan cara kerjanya, ada istilah transformator ideal. Apa yang dimaksud dengan transformator ideal? Transformator ideal adalah trafo yang efisiensi kerjanya 100%, di mana semua fluks yang dihasilkan kumparan primer diteruskan sepenuhnya ke kumparan sekunder. Namun, hal tersebut sangat sulit terjadi. Mengingat akan selalu terjadinya kehilangan energi pada trafo dikarenakan udara terbuka ataupun faktor lain. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. sHbefyu.
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/192
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/6
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/113
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/148
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/95
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/195
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/350
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/303
  • 5kjs6js1ya.pages.dev/328
  • apa tujuan menaikkan tegangan listrik dengan trafo step up